Pengikut

Selasa, 22 Desember 2009


YAYASAN PADMA SIWA BUANA

Melakukan
Dharmayatra Tgl. 17 Desember 2009 sampai dengan 20 Desember2009, meliputi tujuan ke G. Bromo, Pura Kertha Buana, Kertha Bumi, Pura Segara dan melihat Jembatan Suramadu.
Pengikut kali ini sebanyak 100 orang dengan dibarengi 2 Sulinggih dari Grya Telabah Denpasar yang memiliki dan mediksa di Desa Adat Kuta.
Dharmayatra kali ini memiliki maksud dan tujuan; yaitu napak tilas perjalanan Leluhur, membimbing umat agar mengetahui saudara Umat Hindu lainnya di luar Bali. Seperti umat Hindu yang ada di Pura Kertha Bumi dan Kertha Buana di daerah Gersik,yang mana umat ini mempertahankan Agama Hindu sejak Masa Kerajaan Majapahit. Hal ini yang menjadi hal yang khusus bagi kami dari Bali, karena umat ini adalah Keturunan Madura yang dari jaman Kerajaan Majapahit sampai sekarang tetap memeluk Agama Hindu,walaupun tidak sama seperti Agama Hindu Yang ada di Bali mengenai atau dalam melakukan persembahyangan, yaitu menggunakan budaya lokal, namun tidak mengurangi makna persembahan kepada Ida Sanghyang Widi Wasa,yaitu Bunga/ buah, api dan air yang menjadi dasar persembahaan dan ketulusan hati yang paling utama dalam melakukan persembahan kepada Beliau Sang pencipta.
Hal ini lah penulis mengajak anggota Yayasan Padma Siwa Buana berkunjung kesini, sehingga berkat kunjungan ini saudara kita di gersik memiliki keyakinan yang lebih, karena saudara diBali ikut perduli dan mau mengunjunginya. Pada Kesempatan yang Baik itu pula dipergunakan oleh beberapa orang umat di Pura Kertha Bumi melakukan ritual pembersihan angga sarira,dan juga ikut dalam ritual " Nangunin Gunan Raga " yang bermanfaat membangkitkan "Taksu " yang ada pada diri masing- masing yang dibimbing oleh Jro Mangku I Made Gede Arnawa, seorang pembimbing spiritual di Yayasan Padma Siwa Buana. Hal semacam ini akan kami lakukan rutinitas kepada Umat di Pura Kertha Bumi secara jarak jauh.
Hal yang sangat baik sekali juga penerimaan di Pura Segara Kenjeran, kami diterima oleh Ida Pedanda yang tinggal di Pura Segara, Ketua Banjar, Parisada Wilayah Kota Surabaya, Pemangku, dan Tokoh - tokoh Hindu yang kebanyakan telah kami kenal, Karena kebetulan beliau dari Bali ( Kuta ). Mudah- mudahan perjalanan seperti ini mendapat manfaat bagi anggota Yayasan Padma Siwa Buana, maupun umat Hindu yang Kami Kunjungi.
***** Redaktur : A. Rai Karnata *******

Minggu, 13 Desember 2009

Dharma yatra

YAYASAN PADMASIWA BUANA, akamn melakukan Dharma Yatra ke Gunung Bromo, Pra Kertha Buana, Pura Segara Kenjeran Surabaya Dan mengunjungi Jembatan Suramadu, Tgl 17 Desember Pk. 19.00 Berangkat Dari Bali menuju Pulau Jawa sampai dengan tgl 20 Desember 2009. Pengikut Kali ini brjumlah 100 orang yang terdiri dari berbagai kalangan dan profesi.
Dalam perjalanan kali ini diikuti oleh Ida Pedanda Oka Telabah Serta Ida Pedanda istri. Dalam Kegiatan nanti setelah sembahyang di Gunung Bromo, akan dilanjutkan ke Pura di Gersik. Di Pura Ini akan dilangsungkan prosesi pembersihan angga sarira, yang mana dalam prosesi ini akan bermanfaat sekali bagi umat yang pernah mengalami cuntaka atau kegeringan ( Sakit ), dengan upacara pembersihan angga sarira ini mudah - mudahan para peserta/ umat yang mengikutinya mendapatkan ketenangan jiwa, sehingga dapat dengan mudah isa mendekat diri dengan Ida Sanghyang Widi Wase, Hal ini jarang orang bisa melakukannya, karena lontar - lontar yang menyebutkan prosesi ini jarang yang memilikinya. Bagi umat yang berminat selain dalam kesempatan ini, kami dari Yayasan Padma Siwa Buana, bersedia membantu umat membersihkan angga sarira dari kejauhan , dengan terlebih dahulu menghubungi kami leawat E- mail.
Hal ini akan sangat bermanfaat sekali bagi umat yang tidak memiliki keseimbangan jiwa, karena dari hasil pengalaman banyak sekali yang berhasil setelah mendapat mimbingan spiritual semacam ini. Dalam mengukuti prosesi ini umat diharapkan :lascarya : atau berserah diri, kemudian yakinkan diri anda segala permasalahan yang anda hadapi dapat terselesaikan.
Upakara dalam pembersihan angga sarira, hanya memerlukan Banten penyepuhan dan kelapa gading ( bungkak nyuh gading ) dan air suci. Untuk menekan biaya upacara ini bisa dilakukan secara masal'
Mudah - mudahan tidak ada hal - hal yang merintang, kami akan lakukan acara seprti ini sebulan sekali, di pesraman, atau pura - pura yang ada di Bali,

Semakin sering melakukan pembersihan angga sarira. semakin baik angga sarira kita, sehingga sedikit demi sedikit, karma/ dosa kita bisa terhapuskan.

Selamat mencoba ( atau datang pd tgl 28 Desember di Pura Kertha Buana, pk. 20.00 Wita,

Sabtu, 07 November 2009

YAYASAN PADMASIWA BUANA, akan mengadakan ruwatan masal"SAPUH LEGER "

SIAPA SEBENARNYA "PEMANGKU"

OM A WIGHNAMASTU NAMA SIDHAM

Om ngaran sarira,awi ngaran aksara, gena ngaran palinggih, mastu ngaran panugrahan, Nama ngaran tulus, Sidham ngaran |surya ngaran Chandra.


Dalam Agama Hindu sebutan Pemangku sudah lumrah dan sudah banyak yang menekuninya, namun Pemangku juga banyak Jenis dan fungsi sosialnya, seperti ada pemangku Tapakan, pemangku balian, Pemangku Sonteng dan banyak sebutan lain dimasyarakat.
Sumber sastra dan buku - buku bimbingan mengenai hal ini telah banyak beredar, namun kebanyakan hanya memberikan penjelasan bagaimana proses ataupun prosudure dalam hal melakukan kegiatan dimasyarakat. Tetapi sastra mengenai siapa sebenarnya 'Pemangku itu ?' belum banyak tulisan yang memaparkannya.Melalui media elektronik ini kami mencoba menyampaikan apa yang kami miliki di Yayasan Padma Siwa Buana, namun sebelumnya kamu selaku redaktur mohon maaf kepada yang kami Sucikan yaitu seluruh Sulinggih, Pinandita dan para pinih sepuh Agama Hindu atas kelancangan kami ini untuk mempulikasikan sesuatu hal yang sebenarnya kebanyaka kalangan sangat di sakralkan.Mudah-mudahan para pinih sepuh dapat menyadari arti dan makna dari tulisan kami ini, yaitu tidak lain adalah membuka wawasan para Pemangku untuk lebih giat mencari,menemukan dan mempelajari sumber sastra -sastra lain yang berkenaan dengan tugas sebagai 'Pemangku'.Hal ini kedepan Agama Hindu akan memiliki regenerasi pemangku yang sudah siap dengan pengetahuan tentang diri sendiri, orang lain dan lingkungannya.Sekali lagi supaya redaktur tak kena rajapinulah ring sanghyang Aji Saraswati, maka beberapa mantra tidak kami sajikan secara utuh.

****
Iti tingkahing Pemangku kaweruhakena, sane mawak pemangku ring sariranta, Irare angon pinaka pemangku ring sariranta, muang saisining buana alit ring sariranta, magenah ring pagantungan atinta, ika ngaran I Rare angon, apan Irare angon wenang pemangku, sumusup ring bayu sabda idep, ika rasayang ring sariranta, apan I rare angonweruh sakuehing dewa muang retuning sariranta, muang betara kala ring sariranta, sami kawengku denira I Rare angon.
Kunang ring buana agung ngaran, apan hana pemangku, hana sunia maha mreta, tan hana paran-paran ngaran, kabeh-kabeh ngaran, nora hana.
Hana windu sunia;
Ring windu sunia hana payoga mijil padma nglayang, padma I masari taya,
Ngaran Sanghyang Taya,astrane Sanghyang lengis ngaran, Sanghyang antawisesa,
Sanghyang Murca, sanghynag Murtining luwih ngaran, alit tan hana alit,
Luhur tan hana Luhur, meraga sucining hyang, hyangning hyang ngaran,
Kamimitaning hynag kabeh, nguruning hyang guru ngaran, sakeluiring
Hyang kabeh, sami kawengku denira Sanghyang murtining lewih.
Aywa wera buat upadrawa.
Kunang yang sira harep nganggo pustaka iki, tirunen sire pemangku sangkul putih,
Yasania, ngaturang pawintenan ring ida Betara Triguna, anging kaweruhakena denia,
Linggih dewania ring sarira muang pesuk wetunia, muang ne mungguh ring dasa bayu, muang das sila.
Iki kaweruhakena ring raganta, yan ngaturang pawintenang, pustaka ireng mungguh ring sanggar surya, mangkana tingkahing mawinten, artania 125, suci duang soroh ring sanggah kemulania, ngaturang suci asoroh, atur uning ring Betara Hyang Guru,
Yan nora samangkana wastu sira tumpur, kedalih dening merana, muang kena upadrawa
Sira, Yan sira sregep dadi pemangku wenang sira luput, mangde edoh ikang sasab nerana, mangkana kalingania tingkahing pamangku.

*** Mantra ..... Next continu...AR

Jumat, 06 November 2009

NANGUNIN GUNAN RAGA / AWAK

NANGUNIN GUNAN RAGA, adalah suatu isi lontar Bali peninggalan Leluhur yang jarang orang tahu, karena bagi orang Bali kebanyakan, isi - isi lontar tersebut tidak akan diajarkan pada orang sembarangan yang tidak berminat. disini YAYASAN PADMA SIWA BUANA ini mencoba untuk memaparkan kepada publik, agar masyarakat luas tahu bagimana isi lontar Bali yang konon keramat. kami selaku redaktur akan memberikan dengan alih bahasa indonesia yang terjemahannya bebas.
NANGUNIN GUNAN RAGA, yaitu suatu proses pembangkitan "taksu" manusia yang ada pada tubuh, yang mana Leluhur orang Bali seluruh badan kita terdiri dari beberapa aksara yang memliki tempat dan fungsi masing- masing, Nangunin Gunan Raga/ Awak ini akan membangkitkan aksara yang ada dalam tubuh sehingga bisa berfungsi dan memliki taksu yang bermanfaat bagi orang tersebut. Taksu masing- masing orang akan berbeda beda; kalau orang Bali menyebut " Sesuai dengan Karma wesananya " atau pembawaan Lahir.
Gunan Raga/awak kalau bisa hidup sesuai dengan aksara dan fungsi sesuai dengan tempatnya orang tersebut akan lebih memiliki taksu, mendapat kepercayaan/ dipercaya, dapat mengendalikan diri, tidak mudah dibohongi orang dan pendek kata tak akan kekurangan sandang pangan kinum dalam kehidupannya.
Dibawah ini akan kami sajikan (sebagian) prosudur NANGUNIN GUNAN RAGA/AWAK

Om Awigenamastu,
Yan sire arep anangunin gunan raga iki kaweruhakena rumuhun painggkupan mantra ngaran, saluiring mantra iki gelarekena rumuhun serana, yeh anyar winadah sibuh cemeng, wus amantra raupakena ping 3, palania sidi sanghyang mantra apan iki pinaka pamungguning mantra, saluiring angurip mantra kabeh, pinaka nangunin gunan raga.
Iki mantrania:

Ang Sakti aku,
Aku Akasa cemeng,
Sanghyang tunggal amangunan lekasku,
Sanghyang tunggal anebas anekus nyanyayutin lekas ku, angurip gunanku,
Angurip kepengaruhanku, uriping mantraku,
...........yang berminat mempelajari secara mendalam hub , E-mail :padmasiwa.buana1@gmail.com

Minggu, 01 November 2009

Nangunin Gunan Rage







Nangunin Gunana rage adalah ... NEXT time..

Pengenalan Yayasan Padama Siwa Buana

Yayasan padama siwa buana ini adalah yayasan yang bergerak dalam membimbing umat hindu dan yang berminat untuk bimbingan spiritual yang dapat nantinya berguna bagi diri sendiri dan orang lain.